Selayaknya matahari
yang terbit menyongsong cahaya
Dan terbenam dengan
memesona lewat warna yang meneguhkan jiwa- jiwa rehat
Diam- diam sejak kecil dulu telah kutandai, kalau malam cerah
bertandang, pasti bintang akan terlihat lebih memesona di langit. Bertaburan membentuk
pola yang tak tentu, namun tetap saja nyaman dipandang. Disaat seperti ini
bintang- bintang yang nampak mungil itu justru menambah keelokkan sang bulan. Seakan
Tuhan tengah mengatur supaya penduduk langit berjuang bersama menularkan cahaya
hingga turun ke bumi.
Bintang- bintang itu menyihir kami, segerombolan bocah yang
asik bermain memaksa diri menemukan bintang yang berpola sambil berbaring di atas
atap salah satu rumah kami. Menyihir hingga mulut- mulut kecil kami ternganga. Sampai-
sampai bisa merasakan jika ada sedikit saja angin menukik, hingga membawa awan
gelap yang siap- siap menutup sebagian bintang. Biasanya kami akan menunggu
hingga awan itu berlalu. Menatap dalam sunyi, sampai mereka bak lukisan yang
beterbangan di angkasa. Hebat sekali langit malam itu.
Tapi tahukah engkau, bahwa langit malam di pagi buta akan
terlihat lebih memesona. Entah mengapa seakan penduduk langit saat itu akan
tampak lebih bercahaya. Padahal telah waktunya penduduk bumi untuk terlelap,
atau sekadar lalu- lalang dalam perjalanan sambil menghiraukan malam, tak ada yang peduli. Merahasiakan
keelokan bulan dan bintang yang tengah pasrah bersiap menanti kehadiran mentari.
Namun, bukankah adakalanya, menyerahkan diri dan memelihara
rahasia keelokan, menjadi bagian dari indahnya menjalani hidup ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar