Minggu, 28 Desember 2014

Rindu Sehangat Langit Pagi


Rindu Menabiri alam dengan kegelapan, namun terus bermunajat kepada Sang Khalikul alam dengan mengadukan segalanya 

Mengutuskan semua tuk tepiskan rindu pada dinginnya dinding rumah
Kemudian menjelajah fatamorgana alam sehangat langit pagi yang berani menganalogikan rindu

Kini rindu menjelaskan bahwa jarak justru memperbaiki semua sandiwara yang tengah tertulis dalam skenario Tuhan

Rindu merajai ketamakkan dengan suara hati yang jauh dari dusta 

Rindu mengganti kebuasan kata- kata menjadi senyum paling manis yang bisa ditampilkan dalam suasana hati yang pahit, hingga jauhkan diri dari kefakiran jiwa

Rindu mengangkat semangat dalam jiwa- jiwa kesepian yang nyaris putus asa untuk berbuat baik

Tatkala pertemuan tiba, keangkuhan berubah menjadi kata- kata manis bagai nyanyian surga dalam dekapan dengan penuh penjiwaan .. perlahan mendidik diri untuk khusyu’ dan tunduk dalam menjalin cinta-Nya .. sembari berharap takdir kemaafan mengiringi jiwa kekanak- kanakan dan kembali dianugerahi persaudaraan dalam satu pijakan

Luangkan waktu sejenak tuk renungi yang terjadi, tuk kembali pulang membawa rindu dan memperbaiki pijakan yang rapuh hingga mampu menebas keras segala keangkuhan.